Inilah Aqidah Kita

  1. Inilah ‘Aqidah Kami

     

    بسم الله الرحمن الرحيم

     

    1)   Kami beriman bahwa Alloh Al-Akbar mutlak ada tanpa ada yang mengadakan, Dia ada tanpa permulaan dan tanpa kebinasaan, hanya Dialah pencipta segala sesuatu, hanya Dialah pencipta, pengatur dan penguasa alam semesta.

    2)   Kami beriman bahwa Alloh Al-Bashir wa Assamii’ (Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar) berada tinggi di atas langit istiwa’ di atas ‘arsyNya dan ilmuNya meliputi segala sesuatu.

    3)   Kami beriman bahwa satu-satunya agama yang diterima di sisi Alloh ta’ala hanyalah Islam.

    4)   Kami beriman bahwa laailaahaillallooh (tiada yang berhak disembah selain Alloh), Dialah satu-satunya yang berhak disembah, Tiada tandingan bagi Alloh dalam ibadah kepadaNya.

    5)   Kami beriman bahwa sebaik-baik panutan adalah Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam dan beliau adalah Nabi dan Rosul Alloh yang terakhir tiada lagi nabi sesudahnya.

    6)   Kami beriman bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah diisro’-mi’rojkan oleh Alloh ta’ala pada suatu malam dari masjidil harom ke masjidil aqsho lalu naik, ke atas langit yang tujuh.

    7)   Kami beriman bahwa sholat lima waktu telah diwajibkan bagi setiap muslim yang mukallaf dan siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja maka dia kafir keluar dari islam.

    8)   Kami beriman bahwa zakat adalah wajib (sesuai syarat dan ketentuannya) dan siapa yang mengingkari kewajibannya maka dia kafir keluar dari islam.

    9)   Kami beriman bahwa puasa Romadhon adalah wajib (sesuai syarat dan ketentuannya) siapa yang mengingkari kewajibannya maka dia kafir keluar dari islam.

    10) Kami beriman bahwa haji wajib bagi yang mampu, siapa yang mengingkari kewajibannya maka dia kafir keluar dari islam.

    11) Kami beriman bahwa hanya Alloh ta’ala yang mempunyai nama-nama dan sifat yang paling indah dan paling agung sebagaimana yang ditetapkan di dalam Al-Qur’an dan Hadits shohih.

    12) Kami beriman bahwa Nama-nama dan sifat Alloh ta’ala sesuai dengan keagunganNya tidak sama dengan makhluq dan tidak sama dengan apa yang kita bayangkan, sebab apa yang kita pikirkan adalah makhluq.

    13) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala telah menciptakan malaikat dari cahaya yang tidak pernah bermaksiat kepadaNya.

    14) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala telah menurunkan kitab-kitab yang berisikan kalamNya, tertulis di dalam mushhab, terhafal di dalam dada, dan terucapkan dengan lidah, dan Al-Qur’an adalah kitab terakhir yang menasakh seluruh kitab sebelumnya.

    15) Kami beriman bahwa Al-Qur’an adalah kalam (perkataan) Alloh bukan makhluq.

    16) Kami beriman kepada seluruh berita ghoib yang disampaikan di dalam Al-qur’an dan Hadits yang shohih sanadnya.

    17) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala telah mengutus para Rosul kepada setiap ummat untuk menyeru kepada peribadatan hanya kepada Alloh dan menjauhi kesyirikan, dan penutup para Rosul adalah Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam yang diutus kepada seluruh ummat jin dan manusia.

    18) Kami beriman bahwa siapa yang meminta kepada orang mati atau kuburan maka dia telah melakukan syirik akbar yang mengeluarkannya dari islam.

    19) Kami beriman akan adanya fitnah kubur yaitu pertanyaan di dalam kubur siapa yang mejawabnya dengan benar maka akan berada dalam kenikmatan dan siapa yang sebaliknya akan disiksa.

    20) Kami beriman bahwa suatu hari nanti seluruh alam akan hancur dan binasa, itulah hari kiamat kemudian Alloh ta’ala akan membangkitkan makhluqNya untuk dihisab amalan mereka.

    21) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala telah menulis takdir seluruh makhluq di lauh mahfudz 50 ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi.

    22) Kami beriman kepada takdir Alloh ada yang baik dan yang buruk dan semuanya mempunyai hikmah di sisiNya tidak ada yang sia-sia bagiNya.

    23) Kami beriman bahwa sebaik-baik manusia ada di zaman Rosululloh shollallohu ‘alaihiwa sallam, mereka adalah beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya rodhiallohu ‘anhum kemudian setelahnya, kemudian setelahnya, kemudian yang mengikuti dengan benar 3 generasi terbaik tersebut hingga hari kiamat.

    24) Kami beriman bahwa sebaik-baik sahabat Nabi shollallohu ‘alaihiwa sallam adalah Abu Bakar, kemudian ‘Umar, kemudian Utsman, dan ‘Ali ridhwanullohi ajma’in dan mereka adalah khulafaurrosyidin sebagaimana urutan kekuasaannya.

    25) Kami beriman bahwa siapa yang mencela seorang saja dari sahabat Nabi maka dia adalah ahlul bid’ah yang sesat.

    26) Kami beriman bahwa siapa yang memperolok-olok satu dari syari’at islam maka dia sesat kafir keluar dari islam.

    27) Kami beriman bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihiwa sallam telah menyampaikan syari’at seluruhnya, dan telah sempurna agama ini.

    28) Kami beriman bahwa siapa yang mengadakan perkara baru dalam agama ini maka dia itu ahlul bid’ah yang sesat.

    29) Kami beriman bahwa siapa yang melindungi ahlul bid’ah akan dilaknat oleh Alloh ta’ala.

    30) Kami beriman bahwa belajar dengan system spp, kelas, dan TN adalah bukan termasuk tuntunan salaf dan tasyabbuh dengan orang-orang kafir.

    31) Kami beriman bahwa demokrasi, partai-partai, organisasi, dan yayasan adalah bid’ah yang memecah belah kaum muslimin.

    32) Kami beriman bahwa syi’ah rofidhoh adalah kafir keluar dari islam.

    33) Kami beriman bahwa tidak boleh memberontak kepada penguasa yang masih menegakkan sholat, dan demonstrasi termasuk pemberontakan yang diharomkan.

    34) Kami beriman bahwa jihad di jalan Alloh tetap ada pensyari’atannya sampai kiamat dan siapa yang mati tanpa ada keinginan untuk mati syahid di hatinya maka dia mati seperti matinya orang munafiq.

    35) Kami beriman bahwa bom bunuh diri bukanlah jihad tapi dia adalah dosa besar dan kedzoliman.

    36) Kami beriman bahwa siapa yang membangun wala’ dan baro’nya diatas kebatilan maka dia itu hizby yang sesat.

    37) Kami beriman bahwa ummat ini akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya dalam neraka kecuali satu, yaitu ahlussunnah wal jama’ah, salafy.

    38) Kami beriman bahwa ahlul hadits merekalah ahlussunnah.

    39) Kami beriman bahwa tidak boleh kita taklid kepada seorang pun kecuali kepada Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.

    40) Kami beriman bahwa mengusap khuf/sepatu ketika wudhu adalah shohih pensyari’atannya.

    41) Kami beriman bahwa tidak boleh memberat-beratkan diri untuk safar dalam rangka beribadah kecuali ke tiga masjid yaitu masjidil harom, masjidin nabawy, dan majidil aqso, dan ketiganya adalah seutama-utama masjid di muka bumi.

    42) Kami beriman bahwa fatwa ulama tidaklah ma’shum, maka yang benar kita ambil dan yang keliru kita kembalikan kepada Al-Qur’an dan Hadits shohih sesuai dengan pemahaman salafussholeh.

    43) Kami beriman bahwa nanti akan keluar dajjal sang pendusta kafir yang buta satu matanya diakhir zaman.

    44) Kami beriman bahwa siapa yang mendatangi dukun dan tukang sihir kemudian mempercayainya maka dia kafir keluar dari islam.

    45) Kami beriman bahwa di akhir zaman akan lahir imam mahdi yang menegakkan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan memerangi dajjal.

    46) Kami beriman bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihissalaam belumlah wafat akan tetapi dia diangkat kelangit dan akan turun di akhir zaman membunuh dajjal.

    47) Kami beriman bahwa suatu hari nanti islam akan tegak diseluruh permukaan bumi di akhir zaman.

    48) Kami beriman akan tanda-tanda kiamat berupa keluarnya ya’juj dan ma’juj, terjadinya gerhana, hewan melata keluar dari dalam bumi, terbitnya matahari dari barat, dan sebagainya sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shohih.

    49) Kami beriman bahwa Alloh Yang Maha Raja, yang hanya Dia Raja diRaja akan menggenggam sekali genggaman tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi dihari kiamat.

    50) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala akan mengumpulkan manusia di padang mahsyar seluruhnya.

    51) Kami beriman akan diusirnya ahlul bid’ah dari telaga Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam di padang mahsyar.

    52) Kami beriman akan adanya syafa’at bagi ahli tauhid.

    53) Kami beriman akan adanya siroth yaitu jembatan yang terbentang di atas neraka yang akan dilewati jin dan manusia.

    54) Kami beriman bahwa surga yang penuh kenikmatan telah ada sekarang dan begitu pula neraka yang penuh ‘adzab (nas’alulloohal jannah wa na’udzubillahi min ‘adzaabinnaar).

    55) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala dengan rahmatNya akan memasukkan sekelompok manusia ke dalam surga tanpa hisab dan tanpa ‘adzab di akhirat nanti.

    56) Kami beriman bahwa pemimpin seluruh manusia di akhirat adalah Rosullulloh Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliaulah yang membuka dan masuk surga pertama kali dan ummat beliau yang pertama kali masuk ke dalam surga.

    57) Kami beriman bahwa penuntut ilmu syar’i akan dimudahkan jalannya menuju surga.

    58) Kami beriman bahwa ummat Rosullulloh Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam yang faqirlah yang terbanyak di dalam surga, nas’alulloohal jannah.

    59) Kami beriman bahwa penduduk surga lebih sedikit dibandingkan penduduk neraka, dan isi neraka kebanyakannya perempuan, na’udzubillahi min ‘adzaabinnaar.

    60) Kami beriman bahwa orang munafik akan masuk neraka yang paling bawah.

    61) Kami beriman bahwa Alloh Al-Ghoffaar akan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendakinya, dan siapa yang mati diatas kesyirikan akan kekal di dalam neraka.

    62) Kami beriman bahwa akan keluar dari neraka ahli ma’siat yang didalam hatinya ada keimanan.

    63) Kami beriman bahwa Alloh ta’ala akan dapat dilihat dengan sangat jelas diakhirat nanti tanpa penghalang.

    64) Kami beriman bahwa nikmat terbesar di surga adalah melihat wajah Alloh ta’ala dan mendapatkan ridhoNya.

    65) Kami beriman bahwa penduduk surga akan kekal didalam surga dan begitu pula penduduk neraka yang kafir akan kekal di dalam neraka.

     

    Smoga Alloh ta’ala mematikan kita diatas ‘aqidah yang shohih, walhamdulillaahi robbil’aalamiin,

     

    Selesai Ahad 11 Syawwal 1434, Makassar

    Al faqiir ilallooh Sa’iid Abu Ibrohim Al Makassary

     DIMANA ALLAH?

– Bila anda ditanya dimana Allah?

– Maka katakanlah Allah Yang Maha Tinggi di atas langit, Istiwa’ diatas Arsy, Dan Ilmunya meliputi segala sesuatu sebagaimana Firman Allah subhanahu wa ta’ala (terjemahnya): “Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy. Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),” (QS. Thaahaa:1-8) dan juga firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Dialah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan (pengetahuan) Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadiid: 4) dan firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A’raaf: 54) juga firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4) dan lihat firman Allah (QS. Al-Furqaan: 59)

– Dan dalam Hadits yang panjang dari Mu’awiyyah bin Al-Hakam As-Sulamiy radhiallaahu ‘anhu berkata: “… Maka setelah budak wanita tersebut dibawa ke hadapan beliau (Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam), beliau bertanya kepadanya: “Di mana Allah?” Dia menjawab: “Di atas langit.” Beliau bertanya lagi: “Siapa aku?” Budak itu pun menjawab: “Engkau adalah Utusan Allah.” Setelah mendengar jawaban tersebut, beliau bersabda: “Merdekakan dia, karena dia adalah seorang mukminah (wanita yang beriman).” (HR. Muslim Rahimahullaah no. 537 cetakan lain no. 836)

Kesimpulan: Allah Yang Maha Tinggi berada di atas langit, Istiwa’ diatas Arsy, Dan Ilmunya meliputi segala sesuatu. Wallaahu Ta’ala A’lam.

Inilah Aqidah kita dan Manhaj kita ! Penulis: Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i rahimahullah (Ahli hadits negeri Yaman) 1. Kita beriman kepada Allah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, menurut apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, tanpa tahrif(menyimpangkan maknanya), mentamtsil (memisalkan dengan makhluk), mentasybih(menyerupakan dengan makhluk) dan tanpa menta’thil (meniadakan atau menghapus sifat itu dari Allah) 2. Kita berkeyakinan bahwa berdo’a kepada orang mati, meminta tolong kepada mereka dan begitu juga terhadap orang yang masih hidup pada masalah yang tidak disanggupi kecuali oleh Allah adalah syirik (dosa terbesar menyekutukan Allah). Begitu juga keyakinan terhadap jimat-jimat, bahwa dia bisa memberikan manfaat bersama Allah atau tanpa Allah adalah syirik. Dan membawanya tanpa keyakinan adalah khurofat (yang diharamkan) 3. Kita berpegang dengan dhazir ayat dan Sunnah. Kita tidak menta’wilkannya kecuali ada dalil yang membolehkan untuk melakukan itu dari Al-Qur’an dan Sunnah 4. Kita beriman behwa kaum mukminin akan melihat Rabb mereka pada Hari Akhir tanpa mentakyif (menanyakan bagaimana). Dan kita beriman dengan syafa’at dan akan dikeluarkannya orang-orang yang bertauhid dari neraka 5. Kita mencintai para Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan membenci orang-orang yang mencela mereka. Kita meyakini bahwa menghina mereka berarti menghina agama ini. Karena merekalah yang membawanya kepada kita. Kita mencintai Ahlul Bait Nabi dengan kecintaan yang berdasar syariat 6. Kita mencintai Ahlul Hadits dan seluruh para salaf (pendahulu) ummat ini dari kalangan Ahlus Sunnah 7. Kita membenci Ilmu Kalam (filsafat). Dan kita berkeyakinan bahwa dialah penyebab terbesar perpecahan ummat ini. 8. Kita tidak menerima keterangan dari kitab-kitab fiqih, tafsir, cerita-cerita lampau dari sejarah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kecuali yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Bukan berarti kita membuangnya dan tidak butuh kepadanya, tetapi kita mengambilnya dari kesimpulan para ulama kita yang faham dan yang selain mereka. Dan kita tidak menerima hukum kecuali yang berdasarkan argumen yang shahih 9. Kita tidak menulis dalam kitab-kitab dan pelajaran-pelajaran kita serta kita tidak berkhutbah kecuali dengan Al-Qur’an atau Hadits yang shahih untuk berhujjah. Kita membenci apa yang terdapat dalam kebanyakan kitab-kitab para pemberi nasehat, yaitu cerita-cerita bohong dan hadits-hadits lemah, bahkan palsu. 10. Kita tidak mengkafirkan seorang muslim kecuali karena kesyirikan atau karena meninggalkan shalat atau murtad. Semoga Allah melindungi kita dari hal-hal itu 11. Kita beriman bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah (ucapan Allah), bukan makhluk 12. Kita berpendapat wajib saling tolong-menolong sesama muslim mana saja dalam kebenaran. Dan kita berlepas diri dari dakwah-dakwah jahiliyah 13. Kita berpendapat tidak boleh memberontak terhadap pemerintah kaum muslimin selama mereka masih muslim. Kita tidak berpendapat bahwa revolusi adalah cara yang membawa kebaikan, bahkan itu adalah cara yang merusak masyarakat. Adapun sikap kita terhadap penguasa ‘Aden (Penguasa yg berhaluan komunis/sosialis), maka kita berpendapat bahwa memerangi mereka adalah adalah wajib hingga mereka mau bertaubat dari penyelewengannya, yaitu sosialisme dan mengajak manusia untuk beribadah kepada Lenin, Karl Mark dan tokoh-tokoh kafir lainnya 14. Kita berpendapat bahwa jama’ah-jama’ah yang baru dan banyak sekarang ini adalah penyebab perpecahan kaum muslimin dan yang melemahkan mereka 15. Kita berpendapat bahwa dakwah Ikhwanul Muslimin tidak cocok dan tidak baik untuk perbaikan masyarakat, karena mereka adalah dakwah politik, bukan dakwah yang bertujuan untuk memperbaiki jiwa. Dan dia juga dakwah bid’ah, karena dia adalah dakwah untuk membai’at orang-orang bodoh. Dan dakwah Ikhwanul Muslimin juga adalah dakwah fitnah, karena berdiri dan berjalan diatas kebodohan Kita menasehati sebagian teman-teman kita yang masih bekerja didalamnya agar mereka segera meninggalkannya, hingga dengan itu dia tidak menyia-nyiakan waktunya pada masalah yang tidak bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Dan wajib bagi setiap muslim meyakini bahwa Allah akan menolong Islam dan kaum muslimin melalui tangan muslim mana saja dan jama’ah mana saja. 16. Adapun tentang Jama’ah Tabligh, silakan Anda membaca penuturan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al Washshabi, beliau berkata: (a). Mereka mengamalkan hadits-hadits dhaif (lemah), maudhu’ (palsu) dan yang tidak ada asalnya (b). Tauhid mereka penuh dengan bid’ah, bahkan dakwah mereka berdasarkan bid’ah, karena dakwah mereka dasarnya adalah Al-Faqra yaitu khuruj (keluar). Dan ini diharuskan setiap bulan 3 hari. Setiap tahun 40 hari dan seumur hidup 4 bulan. Setiap minggu ada 2 Jaulah…Jaulah pertama di masjid yang didirikan shalat padanya. Dan yang kedua berpindah-pindah. Disetiap hari ada 2 halaqah, halaqah pertama di masjid yang didirikan shalat padanya. Yang kedua di rumah. Mereka tidak senang terhadap seseorang kecuali bila ia mengikuti mereka. Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah bid’ah dalam agama yang tidak diperbolehkan oleh Allah (c). Mereka berpendapat bahwa dakwah kepada tauhid itu memecah belah (d). Mereka berpendapat bahwa mengajak manusia kepada sunnah itu memecah belah ummat (e). Pemimpin mereka berkata dengan tegas bahwa: bid’ah yang bisa mengumpulkan manusia lebih baik daripada Sunnah yang memecah belah manusia (f). Mereka menyuruh manusia untuk tidak menuntut ilmu yang bermanfaat secara halus atau terang-terangan (g). Mereka berpendapat bahwa manusia tidak bisa selamat kecuali dengan cara mereka. Dan mereka membuat permisalan dengan perahu Nabi Nuh ‘alaihis salam, siapa yang naik akan selamat dan siapa yang tidak naik akan hancur. Mereka berkata:”Sesungguhnya dakwah kita seperti perahu Nabi Nuh”. Saya sendiri yang mendengarkannya di Urdun dan Yaman (h). Mereka tidak menaruh perhatian terhadap Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma wa Sifat (i). Mereka tidak mau menuntut ilmu dan berpendapat bahwa waktu yang digunakan untuk menuntut ilmu hanya sia-sia belaka 17. Kita mengikat pemahaman kita dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang berdasarkan pemahaman Salaf (pendahulu) ummat ini dari kalangan ahli hadits tanpa fanatik terhadap individu mereka, tetapi kita mengambil kebenaran dari orang yang membawanya. Kita tahu ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Salafi (pengikut Salaf), padahal Salaf berlepas tangan dengan mereka, sebab dia berteman dengan orang-orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah 18. Kita berkeyakinan bahwa politik adalah bagian dari agama ini. Dan orang-orang yang memisahkan antara agama dan politik berarti ingin menghancurkan Dien (agama) ini dan ingin menyebarkan kekacauan seperti yang terjadi disebagian negeri kaum muslimin. Mereka mengatakan “Agama untuk Allah dan negara untuk bersama”. Ini adalah slogan-slogan jahiliyah 19. Kita berkeyakinan bahwa tidak ada izzah (kemuliaan) dan pertolongan bagi kaum muslimin, hingga mereka mau kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam 20. Kita membenci kelompok-kelompok baru: Komunisme, Ba’tsi, Nashiry, Sosialisme, dan Rafidhah yang telah keluar dari Islam. Kita berpendapat bahwa manusia sekarang menjadi 2 golongan, yaitu golongan Hizbur Rahman (kelompok Allah), yaitu orang-orang yang melaksanakan rukun-rukun Islam dan Iman tanpa menolak sedikitpun syariat Allah, dan Hizbusysyaithan (kelompok setan), yaitu yang memerangi syariat-syariat Allah 21. Kita mengingkari orang yang membagi agama menjadi “kulit” dan “inti”. Dan ini adalah dakwah yang menghancurkan 22. Kita mengingkari orang yang merasa tidak butuh kepada ilmu Sunnah dan mengatakan “Ini bukan waktu mempelajarinya”. Beginilah orang yang enggan mengamalkan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam 23. Kita berpendapat handaknya kita mendahulukan yang paling penting dari yang penting. Maka wajib bagi seorang muslim untuk bersungguh-sungguh memperbaiki aqidah, kemudian membinasakan komunisme dan Ba’tsiyyah dan itu bisa tercapai dengan persatuan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah 24. Kita berpendapat bahwa jama’ah yang merangkul Rafidhah, Syi’ah, Sufi, dan Sunni tidak bisa menghadapi musuh karena itu tidak akan tercapai kecuali dengan ukuwwah (persaudaraan) yang jujur dan persatuan dalam aqidah 25. Kita mengingkari orang yang berkata dan menyangka bahwa para da’i yang mengajak manusia kembali kepada Allah adalah orang-orang Wahhabi. Kita tahu bahwa mereka memiliki maksud yang sangat jijik dan kotor yaitu ingin memisahkan para ulama dengan masyarakatnya 26. Dakwah kita dan aqidah kita lebih kita cintai dari diri-diri, harta-harta dan anak-anak kita. Kita tidak akan rela menjualnya dengan emas dan uang…Kita suarakan terus dakwah ini sampai pupus harapan orang yang ingin memperalat dakwah ini. Dia mengira dia bisa mendikte kita dengan uang dan harta. Oleh sebab ini, mereka menjadi putus asa untuk membujuk kita dengan harta dan kedudukan 27. Kita membenci pemerintah-pemerintah yang ada, sekedar (sesuai dengan) kejahatan yang mereka lakukan dan kita mencintai sekedar (sesuai dengan) kebaikan yang ada padanya. Kita tidak boleh memberontak kecuali bila kita telah melihat adanya kekafiran yang jelas pada pemerintahan-pemerintahan itu berdasarkan burhan (bukti nyata) dari Allah Pemerintah yang paling kita benci sekarang adalah pemerintahan ’Aden yang berhaluan komunis lagi Atheis, semoga Allah segera membinasakannya dan menyucikan negeri-negeri Islam darinya 28. Kita menerima bimbingan dan nasehat dari siapa saja, karena kita adalah para penuntut ilmu yang bisa benar dan salah 29. Kita mencintai Ulama Sunnah yang hidup sekarang. Dan kita ingin mengambil faedah dari mereka. Dan kita merasa sedih karena kejumudan sebagian mereka 30. Kita tidak menerima fatwa kecuali berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang tsabit (kokoh) 31. Kita mengingkari kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan sektor lainnya dengan adanya usaha mengunjungi kuburan Lenin dan tokoh-tokoh sesat lainnya untuk menghormati mereka 32. Kita mengingkari pemerintah muslim yang melakukan kerja sama dengan musuh-musuh Islam, baik itu antek-antek Amerika atau komunis 33. Kira mengingkari dakwah-dakwah jahiliyah seperti kesukuan dan fanatisme Arab. Kita menggolongkannya sebagai dakwah-dakwah jahiliyah dan termasuk sebab yang memundurkan umat Islam 34. Kita menunggu seorang mujaddid yang Allah akan memperbaharui agama ini melaluinya. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dalam sunannya dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam:”Sesungguhnya Allah akan membangkitkan bagi umat ini disetiap 100 tahun orang yang akan memperbaharui untuk mereka agama mereka” Dan kita berharap agar kebangkitan Islam menjadi mudah karenanya 35. Kita berkeyakinan bahwa orang yang mengingkari hadits tentang Al-Mahdi dan Dajjal serta turunnya Isa bin Maryam adalah sesat. Dan bukan yang kita maksudkan imam Mahdi dari kalangan Rafidhah, akan tetapi dari Ahlul bait Nabi yang tergolong Ahlus Sunnah. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi ini telah dipenuhi dengan kezaliman. Kita katakan “yang tergolong Ahlus Sunnah”, karena orang yang mencela Sahabat tidak dianggap adil 36. Ini sekilas tentang aqidah dan dakwah kita. Kalau disebut dengan dalil akan memperpanjang kitab ini. Dan telah kusebut dengan panjang lebar dalam kitab “Al-Makhraj minal Fitnah”. Dan siapa yang memiliki keyakinan yang sebaliknya dari yang telah kita sebutkan ini, maka kami bersedia menerima nasehat jika dia benar dan kami bersedia berdebat jika dia salah serta berpaling darinya jika dia membangkang Ini yang perlu kita ketahui. Dan ini bukan seluruh dakwah dan aqidah kita, karena dakwah kita berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah dan mengajak kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Demikianlah aqidah ini. Cukup Allah bagi kita dan Dia adalah sebaik-baik tempat bertawakal. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.

4 tanggapan untuk “Inilah Aqidah Kita”

    1. A L – A N ‘ A A M

      6:116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

      Suka

  1. Bnyk yg mengaku ahlussunnah bahkan kitab2 yg dibacakan adh kitab2 ahlussunnah, tp kenapa mrk mmbenci ssm ahlussunnah?

    Suka

Tinggalkan komentar