ALLOH LEBIH TAHU YANG TERBAIK UNTUK HAMBANYA

📚ALLOH LEBIH TAHU YANG TERBAIK UNTUK HAMBANYA📚

Berkata Alloh ta’ala:

…وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ.

…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (AlBaqoroh: 216)

Berkata Syaikh Ibnu Nashir Assa’dy rohimahulloh ta’ala:

وهذه الآيات عامة مطردة، في أن أفعال الخير التي تكرهها النفوس لما فيها من المشقة أنها خير بلا شك، وأن أفعال الشر التي تحب النفوس لما تتوهمه فيها من الراحة واللذة فهي شر بلا شك.
وأما أحوال الدنيا، فليس الأمر مطردا، ولكن الغالب على العبد المؤمن، أنه إذا أحب أمرا من الأمور، فقيض الله [له] من الأسباب ما يصرفه عنه أنه خير له، فالأوفق له في ذلك، أن يشكر الله، ويجعل الخير في الواقع، لأنه يعلم أن الله تعالى أرحم بالعبد من نفسه، وأقدر على مصلحة عبده منه، وأعلم بمصلحته منه كما قال [تعالى:] {وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ} فاللائق بكم أن تتمشوا مع أقداره، سواء سرتكم أو ساءتكم.

Ayat-ayat ini berlaku secara umum, yaitu bahwa amalan-amalan kebaikan yang tidak disukai oleh jiwa-jiwa, karena kesulitannya, sebenarnya adalah kebaikan tanpa keraguan. Dan bahwa amalan-amalan kejahatan yang disukai oleh jiwa-jiwa karena dirasa nyaman dan lezat, sebenarnya adalah keburukan tanpa keraguan.

Adapun keadaan-keadaan dunia, bukanlah perkara yang sama, Namun yang biasanya terjadi pada hamba yang beriman adalah jika dia menyukai sesuatu dari berbagai perkara, Allah menetapkan untuknya sebab-sebab yang menghindarkan darinya yang itu lebih baik untuknya. Sehingga yang paling tepat baginya adalah bersyukur kepada Alloh dan menganggap bahwa itu adalah kebaikan yang sebenarnya. Karena dia tahu bahwasanya Alloh ta’ala lebih merahmati terhadap hamba-Nya daripada diri hamba sendiri, dan Dia lebih mampu untuk memberi manfaat kepada hamba-Nya daripada yang hamba tahu, Dan lebih tahu maslahatnya dari hamba tersebut, sebagaimana perkataanNya: “Dan Alloh mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqoroh, 216).

Oleh karena itu, yang cocok bagi kalian adalah berusaha untuk menjalani takdir-Nya, baik itu menyenangkan atau menyedihkan kalian.

📖[AsSyaikh Abdurrohman As-Sa’di, Tafsir As-Sa’di (Taysir Al-Karim Ar-Rihman), halaman 96]

🖋: Abu Ibrohim Saiid AlMakassary
Telegram: @ilmui: https://t.me/ilmui

https://t.me/ilmui/496/851

Penulis: Admin

Ingatlah bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah

Tinggalkan komentar