DIMANA ALLAH?

Firman Allah subhanahu wa ta’ala (terjemahnya): “Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy. Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),” (QS. Thaahaa:1-8)

Dimana Allah?

Bila anda ditanya dimana Allah?

Maka katakanlah Allah Yang Maha Tinggi di atas langit, Istiwa’ diatas Arsy, Dan Ilmunya meliputi segala sesuatu sebagaimana Firman Allah subhanahu wa ta’ala (terjemahnya): Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas ‘Arsy. Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik), (QS. Thaahaa:1-8) dan juga firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Dialah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan (pengetahuan) Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadiid: 4) dan firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-A’raaf: 54) juga firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. As-Sajdah: 4) dan lihat firman Allah (QS. Al-Furqaan: 59)

Dan dalam Hadits yang panjang dari Mu’awiyyah bin Al-Hakam As-Sulamiy  radhiallaahu ‘anhu berkata: “… Maka setelah budak wanita tersebut dibawa ke hadapan beliau (Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam), beliau bertanya kepadanya: “Di mana Allah?” Dia menjawab: “Di atas langit.” Beliau bertanya lagi: “Siapa aku?” Budak itu pun menjawab: “Engkau adalah Utusan Allah.” Setelah mendengar jawaban tersebut, beliau bersabda: “Merdekakan dia, karena dia adalah seorang mukminah (wanita yang beriman).” (HR. Muslim Rahimahullaah no. 537 cetakan lain  no. 836)

Kesimpulan: Allah Yang Maha Tinggi berada di atas langit, Istiwa’ diatas Arsy, Dan Ilmunya meliputi segala sesuatu. Wallaahu Ta’ala A’lam.

Penulis: Admin

Ingatlah bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah

31 tanggapan untuk “DIMANA ALLAH?”

  1. Jadi menurut antum, DzatNya berada/bertempat di atas langit atau di atas Arsy dan ilmuNya meliputi segala sesuatu.

    Allah ta’ala katakan “Aku adalah dekat” (QS Al Baqarah [2]: 186) artinya menurut antum adalah ilmuNya yang dekat, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf [50] :16 )

    Suka

    1. 2:186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

      Dekatnya Alloh pd ayat diatas bemakna Maha Mendengarkan org yg berdo’a,

      50:16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya,

      50:17. (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.

      kami Lebih dekat dr urat lehernya bermakna dua org malaikat pencatat amal perbuatan, wallohu ta’ala a’lam

      Suka

  2. hehehehe gampang amat nyebutin allah
    di langit bisa ambruk mending secepatnya gw di kubur
    biar gak ketiban langit………
    trus gi mana hambanya mau mendekatkan diri
    langit kan jauh mana bisa terbang ntar gak
    nyampe-nyampe lagi mohon maaf nih saya bukan
    bermaksud menghakimi atau membantah
    tapi sebelum mengeluarkan sebuah ayat ada
    baiknya anda dalami dulu maknanya
    atau anda pahami maksud dari ayat itu
    silahkan di kaji dulu mohon maaf nih jangan tersinggung
    dengan kat2 saya di atas,
    sekali lagi mohon maaf nih kalau menurut saya
    ayat-ayat yang anda tulis di atas tidak ada yang
    menerangkan keberadaan allah
    ayat-ayat itu hanya menerangkan makna tentang asal mula
    terciptanya alam asal mula terciptanya
    langit dan bumi dan selurh isinya,

    jika anda mengkaji lebih dalam lagi tentang ayat-ayat
    di atas anda akan paham betapa maha tuanya
    alam yang di ciptakan sampai sekarang manusia
    hanya mampu mengira2 tentang umur dari alam ini
    entahlah hanya allah yang tahu ok sekali lagi mohon maaf nih
    saya tidak bermaksud apa2 asalamu alaikum….

    Suka

    1. A L – B A Q A R A H

      2:186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

      Alloh di atas langit tapi Dia Maha Mendengarkan do’a hamba-Nya itulah makna dekat pada ayat di atas, wallohu ta’ala a’lam.

      Suka

      1. Disitulah Maha hebatnya Alloh, Dia Tinggi tapi Dia juga Dekat karena sifat Maha Mendengar lagi Maha Melihat-Nya

        A L – H A D I D

        57:4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

        Suka

  3. Ayat2 alqur’an dan Hadits yg menjelaskan bahwa Allah Azza Wajalla berada diatas langit sangatlah banyak. adapun orang2 yg memaksakan pendapatnya bahwa Allah ada dimana2 adalah orang2 JAHIL.

    diantaranya Hadits Abu Hurairah Radliallahu anhu.:
    Rabb kita Tabaraka Wataala turun setiap malam KELANGIT dunia tatkala sepertiga malam terakhir……..!!

    PERINGATAN:
    DAN YANG NAMANYA TURUN TIDAK TERJADI KECUALI DARI ATAS!!

    Suka

  4. Imam Abu Hanifah rahimhullah Berkata:
    “Barangsiapa yang mengingkari bahwa Allah Azza Wajalla berada diatas langit maka ia telah kafir”
    (Mukhtashar al-uluw lil aliyyil ghaffar hal. 137 syarhul aqidah ath-Thahaawiyyah, hal. 386-387)

    mengingkari bahwa Allah Azza Wajalla berada diatas langit
    [beristiwa’ diatas arsy] dan meyakini Aqidah bahwa Allah ada dimana2 maka sama halnya ,,,,,,,mengingkari Alqur’an dan Assunnah..!!

    Suka

  5. ada 3 cr dlm mengenal tuhan.
    1. kaum taqlid,yaitu orang yg percy adanya tuhan,hanya berdasarkan ikut-ikutan apa kt kitab,apa kt orang.
    2.kaum mutakallimin,yaitu orang yg percy adanya tuhan berdasarkan pengetahuan melalui,ilmu tauhid,sifat dua puluh,teologi dll.
    3. kaum makrifat,yaitu orang yg percy adanya tuhan bkn lg hanya berdasarkan pengetahuan dalil-dalil logika semata atau,teologis. apalagi taqlid..
    kaum makrifat,dlm mengenal tuhan berdasarkan pembuktian langsung,pencerahan. sehingga mrk mampu menunjukan bhw asmaulhusna itu,benar demikianlah tuhan ada-Nya..
    pengetauan ini masuk wilayah teosofis. pilosofia ferennis. hikmah keabadian..
    analog sederhanya,ibarat masyarakat mengenal presiden.
    1. masyarakat yg tinggal diwlyh terpencil tnp sarana komunikasi. mrk mengenali SBY sbgai presiden,hny berdasarkan apa kt orang.
    2. masyarakat yg tinggal di perkotaan,yg dipenuhi dng sgl perangkat komunikasi. mrk mengenal SBY,berdasarkan informasi yg didptkan dr berbagai media. baik elektronik maupun,cetak. misalnya,televisi,radio,koran dll.
    3. masyarakat elite,pr petinggi negara. yaitu pr menteri,pr gubernur,pr jendral dan pr petinggi yg sejajar lainnya.
    mrk dlm mengenal presiden,bkn krn adanya informasi yg didpt. atau,apalagi apa kt orang. melainkan melihat langsung,berjabat tangan,berpelukan dan,kerja bareng..
    demikian,ibarat dibuat untuk menjelaskan dimn kaum taqlid ibarat masyarakat terpencil.
    kaum mutakallimin,ibarat orang kota.
    dan,pr petinggi negara,ibarat kaum avatar. pr nabi,pr wali,pr santo,dan bnyk lg istilah penyebutan bg orang2 suci ini..

    nb; bg kaum taqlid dan kaum mutakallimin. memahami kebenaran agama sebagai kebenaran harfiah atau,mukammat.
    bg kaum avatar,kebenaran agama bknlah kebenaran harfiah,melainkan kebenaran,simbolik,mutasyabihat..
    itulah sebab,kebenaran penafsiran tdk bersifat tunggal,tetapi multi tafsir..
    ia yg berani mengatakan orang lain sesat.
    adakah ia sdh mendapatkan jaminan keselamatan dari-Nya..?
    ingatlah,ketika satu jari kt arahkan ke orang lain. sesungguhnya,tiga jari yg lain menunjuk ke arah diri kt sndr..

    Suka

    1. A L – ‘ A L A Q
      96:1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
      96:2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
      96:3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
      96:4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
      96:5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

      Suka

    2. Anda telah menyerupakan antra kedudukan Alloh al ‘Adhim dg kedudukan seorang presiden. Dan anda telah berbicara serampangan dengan akal anda tanpa dalil dari al qur’an maupun hadits. Imam Bukhori menasehatkan: “ber-ilmu-lah sebelum berkata dan beramal.”

      Suka

    3. Bagi saudara2ku kaum muslimin, jauhilah filsafat, ilmu kalam maupun tasawwuf.
      Alasannya:
      1. Ketiganya(terkhusus filsafat-tasawwuf) bukan berasal dari agama islam, melainkan hasil pemikiran orang yunani penyembah banyak dewa(politheis). Apakah kita mau mendulang ilmu agama kita yang mengajarkan umatnya BERTAUHID(beribadah hanya kpd Alloh satu2nya, dan tiada sekutu baginya), dari penyembah banyak dewa?
      2. Ketiganya menjadikan kita semakin jauh dari pedoman dan panduan utama hidup kita, warisan rosul tercinta shollollohu ‘alaihi wasallam, yakni alqur’an dan assunnah. Bagaimana bisa mendekatkan kita dengan ilmu alqur’an dan assunnah jika kita mengambilnya dari pemikiran orang yang tidak mempelajari keduanya(alqur’an dan sunnah)? Maka cukuplah bagi kita mengambil ilmu agama dari ulama’ yang mahsyur dengan ilmunya tentang alqur’an dan sunnah sesuai pemahaman shahabat nabi, ataupun orang yang mengikuti mereka.
      3. Ketiganya menjauhkan kita dari makna yang benar dari ayat2 alqur’an dan assunnah(hadits). Bahkan jika kita telah terpengaruh dg pemikiran ketiganya, bisa menjadikan kita menolak ayat2 alqur’an atau hadits, yang tidak sesuai dengan akal/logika/hawa nafsu kita. Sehingga hampir semua orang yang berkubang didalam ketiganya memiliki aqidah yang rusak, yang jauh dari tuntunan alqur’an dan sunnah, terutama aqidah tentang nama dan shifat Alloh Ta’ala.
      4. Dilarang mempelajari ketiganya, kecuali ulama'(orang yang mengilmui islam dengan baik dan benar) dengan tujuan untuk membantah.
      Betapa berbahaya ketiganya bagi pemuda/i muslimin.
      Ini nasehat saya, yang dulu saya pernah mempelajari ketiganya semasa kuliah, dan alhamdulillah tidak sampai terpengaruh dengan pemikiran2 menyimpang ketiganya.
      Washollollohu ‘ala nabiyyina muhammad

      Suka

  6. ia, yg mengenal tuhan dlm arti yg sebenar-benarnya. matanya terbuka,mulutnya tertutup..!
    ia,yg tdk mengenal tuhan dlm arti yg sebenar-benarnya. berbicara soal kebenaran agama hny berdasarkan apa yg ia dengar,bkn berdasarkan atas apa yg ia lihat..

    Suka

    1. A L – A ‘ R A F

      7:180. Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

      Suka

  7. Mohon Direnungkan Lafadz Takbir “Allahu Akbar”, Lafadz Permulaan Adzan “Allahu Akbar”, Sering Sekali Lafadz Itu Kita Dengarkan, Sering Lafadz Itu Kita Ucapkan, Apakah Ada Beda, “Besar” Dengan “Maha Besar”?, Seisi Alam Ini Besar Sekali, Bumi Langit Arsy Dengan Segala Isinya, Besar Sekali, Tetapi Belum Ada Yang Mengatakan Bumi Langit Arsy Dengan Segala Isi Sebagai Maha Besar. Allah Maha Besar. Berarti Lebih Besar Dari Bumi, Langit, Arsy Dengan Segala Isinya. Bahkan Lebih Besar Dan Lebih Besar Lagi, Karena Allah “Maha Besar”. KARENA SESUNGGUHNYA SEMUA ADA DALAM KEBESARAN ALLAH SWT. “Dan Kepunyaan Allahlah Timur Dan Barat, Maka Kemanapun KAMU MENGHADAP MAKA DISITULAH WAJAH ALLAH. Sesungguhnya Allah Mahaluas (Rahmatnya) Lagi Maha mengetahui”. (Qs.Al-Baqarah: 115). Jangan mengecilkan Allah dengan mengatakan Allah berada diatas, karena berarti yang dibawah tidak ada Allah. sesungguhnya hanya yang pernah mengkaji kitab TAUHID yang akan memahami makna kalimat TAKBIR. yang belum pernah mengkaji, mengkajilah agar benar benar melihat kebesaran ALLAH SWT.

    Suka

  8. bismillah. setiap manusia(baik itu mu’min atau kafir) dikarunai fitrah oleh Alloh ta’ala memiliki hati yaang merasakan keberadaanNya ta’ala diatas. maka dari itu saat kita berdo’a, kita menengadahkan tangan menghadap keatas, dan hati kita merasakan kebaradaan Alloh ta’ala berada diatas kita. ini adalah dalil aqli(yang masuk akal) serta ilmiah. adapun dalil dari al qur’an dan assunnah, baca artikel di atas

    Suka

  9. Mohon penulis jg harus hati2 dlm menjelaskan kata “di atas”.., ingat smua d dunia ini sifatny relatif, slalu berubah sesuai kondisi n situasi..
    Salah satu contohny:
    Bumi ini bulat.., so beda “atas” kita yg ada d khatulistiwa dg “atas” orang yg ada d kutub.., begitu jg “atas” orang yg d kutub utara, beda dg “atas” orang d kutub selatan.., di ilmu fisika, “atas” itu adalah arah yg slalu menjauhi inti bumi..
    So dg meliat bumi aja, qt bs ambil kesimpulan klo langit jg berbentuk bulat.., kursi Allah jg bulat, arsy Allah jg bulat.., so lbh tepatny Allah itu melingkupi smuany..
    Alam semesta dibandingkn kursi Allah ini ibarat sbuah cincin (alam semesta) d tengah padang pasir yg luas (kursi Allah).., begitu jg krsi Allah dibandingkn arsy Allah, ibarat sbuah cincin (kursi Allah) d tengah padang pasir luas (arsy Allah)..

    Dlm hal dimensi, qt mengenal dimensi mulai dimensi ke-1, 2, 3, sampai dimensi ke- n.., dimensi ke-1 itu titik, dimensi ke-2 tuh garis, dimensi ke-3 tuh ruang, dimensi ke-4 tuh ruang dan waktu, dst.., qt brada d dimensi ke-4.., aturanny adlh dimensi yg bawah gak bs meliat dimensi d atasny, sbalikny dimensi atas bs meliat dimensi bawahny..
    Qt d dimensi ke-4 bs mliat dimensi ke-3 (ruang), 2 (garis), n 1 (titik).., semut yg hampir seperti titik, dia hanya bs mliat dimensi ke-1 aja, bagi dia atas n bawah itu sama aja..
    Nah, Allah itu sendiri bs dkatakan brada d dimensi ke- n ato tak hingga, bahkan bs brada d luara dimensi itu sendiri.., qt tau Allah itu Maha Melihat, Maha Mendengar, ato Maha Segalanya.., sdgkn qt d dunia ini gak bs mliat Allah scr lgsg cos qt ada d dimensi yg jauh d bawah..

    Mungkin itu bs sdikit menjelaskn jg..

    Wallahua’lam …

    Suka

    1. hendak nya dibaca ayat setelahnya, kebersamaan Alloh adalah kebersamaan ilmu bukan dzat, jika anda mengatakan aku datang bersama saudaraku apakah maknanya anda menyatu dengan dzat saudara anda ? tentu tidak…

      Suka

Tinggalkan komentar