SYARAT DITERIMANYA IBADAH

SYARAT DITERIMANYA IBADAH

Jika anda ditanya apa syarat diterimanya ibadah?

Maka katakanlah syarat diterimanya ibadah ada dua:

1) Ikhlash (jauh dari segala bentuk kesyirikan), dan

2) Sesuai dengan tuntunan Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya (jauh dari bid’ah).

Dalil tentang syarat yang pertama yaitu firman Allah subhanahu wa ta’ala (terjemahnya): Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Azzumar: 65) dan firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlashkan (memurnikan ketaatan kepada-Nya) dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5) juga firman Allah ta’ala (terjemahnya): “Katakanlah (Wahai Nabi): Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya sembahan kamu itu adalah sembahan yang Esa.” Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan dalam beribadat kepada Tuhannya dengan seorangpun.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Dalil syarat yang kedua; Allah ta’ala  berfirman: (terjemahnya) “Katakanlah (Muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Ali ‘Imran: 31), dan firman Allah ta’ala: (terjemahnya) “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin (para sahabat), Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-nisaa’: 115)

Dan dalam Hadits dari ummul mukminin ‘Aaisyah Radhiallaahu ‘anha berkata “Rasulullaah Shallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Siapa yang mengadakan (hal baru) dalam urusan (agama) kami ini apa yang tidak termasuk darinya maka hal itu tertolak.” (HR. Al-Bukhaary Rahimahullaah no. 2499, cetakan lain no. 2697) Dalam Riwayat Muslim Rahimahullaah juga dari ‘Aaisyah Radhiallaahu ‘anha berkata: “Rasulullaah Shallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “siapa yang beramal (ibadah) dengan suatu amalan yang tidak ada atasnya perintah kami maka hal itu tertolak” (HR. Muslim Rahimahullaah no. 3243, cetakan lain no 1718).

Kesimpulan: Syarat diterimanya ibadah ada dua: 1) Ikhlash (jauh dari segala bentuk kesyirikan), dan 2) Sesuai dengan tuntunan Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya (jauh dari bid’ah).



Penulis: Admin

Ingatlah bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah

34 tanggapan untuk “SYARAT DITERIMANYA IBADAH”

  1. @kevin
    g memuji…maksudnya…lebih tau antum dari pada ane…
    ane jg lagi trus mendalami ilmu agama islam…
    ya..smoga yg antum dan ustad tulis jd bermanfaat buat kita smua..aamiin

    Suka

  2. BIsmillah @kevin, shahih tidak berhukum selain hukum ALLOH adalah kafir. tapi perlu dirinci dulu… apakah kafir yang besar atau kafir yang kecil.. masalah pengakafiran tidaklah mudah, insya ALLOH SBY tahu bahwa yang layak disembah cuma ALLOH, BUNG KARNO dan SOEHARTO pergi HAJI juga bukan ???(bukankah hukum ALLOH NAIK HAJI tepatnya rukun islam), ya akhi kevin antum harus bersabar dalam meneliti soal demokrasi ini. JELAS demokrasi dari YAHUDI akan tetapi kita perlu bersabar dan tidak meninggalkan saudara kaum muslimin kita dengan langsung mendjuge KAFIR DEMOKRASI, berlindunglah dari ucapan pentakfiran. yang perlu kita benahi adalah dakwah kita kepada ulil amri serta pemahaman rakyatnya yang cinta DUNIA. DEMOKRASI AKAN TERCIPTA DENGAN BAIK APABILA MANUSIANYA TUNDUK KEPADA HUKUM ALLOH.(pada faktanya NABI tidak mengurusi sistem negara akan tetapi NABI mengurusi UMATNYA yakni dengan menjaga hati2 mereka dengan alquran dan assunnah) mau itu demokrasi, kerajaan, oligarki, parlementer, atau negara persemakmuran, semua BOLEH asalkan tidak melanggar dan tunduk pada NILAI SYARIAT ISLAM yang dicontohkan oleh NABI dan para SALAF nah pada faktanya apakah semua sistem itu melanggar syariat ?? tidak ?? MANUSIALAH yang melanggar syariat itu sendiri ??? karena ISLAM ITU TIDAK MEMBUTUHKAN SISTEM tetapi membutuhkan manusia yang taat dan kuat TAUHIDNYA. janganlah terjebak dengan sistem apa pun, tetapi marilah kita benahi akidah kita dengan ALQURAN dan ASSUNNAH yang merupakan sistem dan metodologi dalam kebaikan untuk dunia dan akhirat
    terdahulu NAH PERTANYAANNYA APAKAH DEMOKRASI DI INDONESIA MENEGAKKAN SYARIAT ISLAM ??? JAWABANNYA MASIH SEBAGIAN. ada HUKUM zakat, HAJI, SHALAT, dan wakaf, dan program kementrian agama untuk memakmurkan bacaan ALQURAN DI maghrib bukankah sudah TEGAK sebagian ?? apakah masih kafir INDONESIA ?? TIDAK!!! INDONESIA ADALAH NEGARA ISLAM namun belum 100% pelaksanaanya. NAH makanya yang punya ilmu harus terus berdakwah biar 100 % pelaksanaannya. mari kita berpikir bukanlah sistem yang membuat manusia itu tunduk, tetapi kesadaranlah dan itu yang diberikan ALLOH berupa HIDAYAH. oleh karena itu pendakwah harus bersabar. karena ALLOH belum membuka hati mereka untuk menolak sistem DEMOKRASI indonesia dikarenakan mereka cinta dunia dan takut akhirat serta mereka belum paham terhadap pemahaman antum akhi kevin, semoga HIDAYAH INI selalu terjaga AMIEN. demokrasi itu dikatakan kafir karena manusianya tidak menerapkan dan melaksanakan syariat islam dalam sehari2. nah pertanyaannya apabila demokrasi melakasanakan 100% syariat islam apakah sistem demokrasi masih kafir ?? atau apakah kerajaan ISLAM juga KAFIR ?? atau parlementer ISLAMI juga kafir ???. silahkan antum mencari dallilnya

    Suka

  3. Bismillah bukan sistem kenegaraan yang kita permasalahkan tetapi manusialah yang kita permasalahkan. Alloh tidak akan mengubah sesuatu bila kaum tersebut atau warga negara tersebut mengubahnya. untuk mengubah negara yang menerapkan syariat islam hendaknya kaum muslimin di indonesia terus belajar dan mengamalkannya dan kalau mampu mendakwahknya. dengan lemah lembut sehingga banyak pemerintah atau ulil amri belajar islam yang benar sehingga menghasilkan pemimpin yang bener2 mengerti islam. mengapa sampai saat ini belum lahir negara yang bener2 menegakkan syariat Islam karena dakwah belum sampai ke hati2 mereka

    Suka

  4. berhentilah menjadi da’i sesat dengan berdakwah Pemerintah Indonesia adalah Pemerintah Islam atau Ulil Amri, orang-orang di pemerintahan kita banyak orang-orang non muslimnya, Apakah kalian mengajak kaum muslim unutk menjadikan mereka Nasroni dan musyrikun menjadi ulil amri??? Dalil darurot apa yg kalian pakai?? sehingga halal seorang muslim berulil amri orang nasroni??

    Suka

  5. Atau adakah ilmu yg menerangkan bahwa surat annisa ttg ayat ulil amri yg wajib ditoati itu hanya Presiden??? setahu saya ulil amri itu seluruh aparat pemerintahan, hakim,komandan ,ahli musyawaroh dan ijtihad (DPR),wazir dlsb apakah mereka semua Islam?? apakah akan kalian hukumi pemerintah yg campur aduk islam dan non islam ini dikatakan pemerintah muslim???

    Suka

  6. Di Kabinet sekarang, jumlah menteri Kristen sebanyak 3 orang yaitu Purnomo Yusgiantoro, Mari Pangestu dan Freddy Numberi. Sedangkan yang beragama Hindu Jero Wacik.Purnomo Sugiantoro adalah menteri Pertahanan dan Keamanan
    “Kami katakan: Maksud ayat ulil amri ini adalah ketaatan dalam urusan-urusan dunia, urusan-urusan ketentaraan, peperangan, kepolisian dan lain sebagainya. Inilah dalil bahwa Ulul Amri diberi kekhususan di sini, sedangkan kekhususan-kekhususan Ulil Amri adalah apa yang telah kami sebutkan, berupa mempersiapkan tentara dan mengurusi berbagai permasalahan.” (At-Tabshiroh Fi Ushul Fiqh (I/ 407)).”
    “Perintah Allah untuk taat kepada ulil amri, dan ulil amri maksudnya orang-orang yang mengurusi urusan manusia, dari kalangan pemerintah, juru hukum dan mufti, karena sesungguhnya tidak akan selesai urusan manusia baik itu urusan agama maupun urusan dunia kecuali dengan ketaatan dan keterikatan kepada mereka”. (Tafsir Taisir Karimir Rahman 2/89).
    APAKAH Purnomo Yusgiantoro MENHANKAM adalah ulil Amri kalian??

    Suka

  7. maaf yah kalian memisah-misahkan agama dengan menghukumi Ulil Amri itu hanya presiden, LIHAT ASABUN NUZUL Surat annisa 59 ttg ulil amri ini turun dalam urusannya abdulloh bin Khudzafah yang diutus Roslulloh s.aw. sebagai pimpinan sariah (sebagai ulil amri). Fahami: ulil amri adalah Imam Pusat,Wazirnya,penasehatnya,komandan pasukannya,Hakim-hakimnya bahkan juru tulisnya (dari Atas hingga bawah Islam Semua) , Apa maksud tulisan ini sebagai usaha kalian Menasehati Kaum Muslimin untuk ber Ulil Amri terhadap Orang Nasroni?Hindu? dslb? Dengan menghukumi Pemerintah Indonesia adalah Pemerintah Islam, apakah nasroni itu islam??

    Suka

    1. Renungilah:
      ﻋَﻦْ ﺃﹸﻡِّ ﺳَﻠَﻤَﺔَ  ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﷲِ :  ﺳَﻴَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻌْﺪِﻱ ﺃﹸﻣَﺮَﺍﺀُ، ﻓَﺘَﻌْﺮِﻓُﻮْﻥَ ﻭَﺗُﻨْﻜِﺮُﻭﻥَ، ﻓَﻤَﻦْ ﺃﹶﻧْﻜَﺮَ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺮَﺉَ، ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺮِﻩَ ﻓَﻘَﺪْ ﺳَﻠِﻢَ، ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻣَﻦْ ﺭَﺿِﻲَ ﻭَﺗَﺎﺑَﻊَ، ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺃﹶﻓَﻼَ ﻧُﻨَﺎﺑِﺬُﻫُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴّﻴْﻒَ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻻَ، ﻣَﺎ ﺃﹶﻗَﺎﻡَ ﻓِﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﺼّﻼَﺓَ ﴿ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﴾

      Dari Ummu Salamah radliyallahu ‘anha berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
      “Akan terjadi sesudahku para penguasa yang kalian mengenalinya dan kalian mengingkarinya. Barangsiapa yang mengingkarinya maka sungguh ia telah berlepas diri. Akan tetapi siapa saja yang ridha dan terus mengikutinya (dialah yang berdosa, pent.).” Maka para shahabat berkata : “Apakah tidak kita perangi saja mereka dengan pedang?” Beliau menjawab : “Jangan, selama mereka menegakkan shalat bersama kalian.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya)

      Suka

  8. Dan dalilnya firman Allah subhanahu wata’ala:
    “Barangsiapa diantara kalian berwala’ (loyal) kepada mereka maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim” (Al-Maidah: 51)
    Penjelasan:
    Awal ayat ini:
    “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagai wali-wali.” (Al-Maidah: 51)
    Yaitu janganlah kalian berwala’ kepada mereka, tidak membantu mereka, tidak mencintai mereka dan tidak menolong mereka.
    “Barangsiapa diantara kalian berwala’ (loyal) kepada mereka” yakni dari kalangan muslimin “maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka” yakni menjadi Yahudi dan Nashrani, dan inilah dalil atas kemurtadannya. Kemudian Allah berfirman:
    “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim” maka Allah telah menamai mereka sebagai orang-orang zhalim. Dengan Hukum yg Kalian Keluarkan PEMERINTAH INDONESIA adalah PEMERINTAH ISLAM, padahal dalam pemerintahan ada NAsroni,Hindu dlsb maka saya Sarankan Bertobatlahlah Kalian cabutlah Hukum yg telah kalian keluarkan!!! takutlah Pada Siksa Alloh yg dahsyat diakhirat kalian akan menyesal dan tidak bisa dikembalikan lagi

    Suka

    1. ﻋَﻦْ ﺃﹸﻡِّ ﺳَﻠَﻤَﺔَ  ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﷲِ :  ﺳَﻴَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻌْﺪِﻱ ﺃﹸﻣَﺮَﺍﺀُ، ﻓَﺘَﻌْﺮِﻓُﻮْﻥَ ﻭَﺗُﻨْﻜِﺮُﻭﻥَ، ﻓَﻤَﻦْ ﺃﹶﻧْﻜَﺮَ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺮَﺉَ، ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺮِﻩَ ﻓَﻘَﺪْ ﺳَﻠِﻢَ، ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻣَﻦْ ﺭَﺿِﻲَ ﻭَﺗَﺎﺑَﻊَ، ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺃﹶﻓَﻼَ ﻧُﻨَﺎﺑِﺬُﻫُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴّﻴْﻒَ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻻَ، ﻣَﺎ ﺃﹶﻗَﺎﻡَ ﻓِﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﺼّﻼَﺓَ ﴿ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﴾

      Dari Ummu Salamah radliyallahu ‘anha berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
      “Akan terjadi sesudahku para penguasa yang kalian mengenalinya dan kalian mengingkarinya. Barangsiapa yang mengingkarinya maka sungguh ia telah berlepas diri. Akan tetapi siapa saja yang ridha dan terus mengikutinya (dialah yang berdosa, pent.).” Maka para shahabat berkata : “Apakah tidak kita perangi saja mereka dengan pedang?” Beliau menjawab : “Jangan, selama mereka menegakkan shalat bersama kalian.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya).

      Suka

  9. ass w w. ikut nimbrung afwan sebelumnya. akhi kevin dalil2 antum sangat gamblang. dan insyaalloh benar. ustadz abu ibrohim jg berdalil dg hadits yg shohih.jd semua insyaalloh benar dalilnya. lalu bagaimana ini? saya sbg org awam jg cuma bisa terbengong_bengong ky sapi ompong. ya Alloh tunjukilah kami. tp sebodoh2nya saya, saya tak pernah mengeluarkan racun berbisa spt khowarij. anjing2 neraka. teroris dll yg mungkin ucapan itu tdk pantas diberikan kpd org2 islam yg ingin tegaknya syari’at alloh dan mengamalkan ayat2 jihad. lebih baik sy diam.

    Suka

  10. menurut saudara saya, ok pemerintahan ind sdh kafir, lalu apa yg akan kita perbuat? membrontak? memang kita punya kekuatan apa? kita lihat masyarakat kita yg paham islam sesungguhnya berapa persen sih? apa tdk sebaiknya kita berdakwah utk memahamkan islam yg sesungguhnya kpd mereka? kita bisa lihat kerabat kita sendiri aja, berapa persen sih yg paham islam? apa kita mau saling bunuh antara kita sendiri dg pembrontakan tsb? pemerintahan kafir tdk mesti langsung diperangi, lihat saja rosululloh ktk di mekkah, bukankah pemerintahannya kafir? tp tdk diperangi krn belum punya kekuatan.

    Suka

  11. Ummu Nadiah pertanyaan Anti “menurut saudara saya, ok pemerintahan ind sdh kafir, lalu apa yg akan kita perbuat? membrontak? memang kita punya kekuatan apa? === Kalau kita menghukumi pemerintah yg personil2nya banyak non muslim adalah bukan ulil amri berarti sudah demikian semestinya pas dengan dalil2 ,lha lantas jangan sampai berlebih2an dalam memahami agama/ ghulluw seperti umumnya pendapat para penisbat salaf, TIDAK MENGAKUI ULIL AMRI ITU bukan berarti mengajak memberontak!!! karena tidak ada satu potong dalilpun Imamah dan menetapi Jamaah sarat sahnya harus menguasai negara yang wajib itu beramir berbai’at sedangkan menguasai negara itu bukan perkara wajib yg tidak boleh tidak ,pendapat seperti inilah yg menimbulkan pemahaman terorist karena diwajibkan untuk menguasai negara, LIHATLAH sejarahnya para nabi!!! mereka umumnya menetapi agama dengan tidak menguasai negeri dimana mereka tinggal… Jangan Ghulluw camkanlah menolak menghukumi ulil amri bukan berarti mengajak memberontak wajib memberontak utk menguasai negara!!!!

    Suka

  12. Bismillah. Da’wah/mengajak manusia kpd tauhid lebih diutamakan drpd selainnya. Karena itulah inti da’wah agama yg haq ini, yg juga inti da’wah para rosul ‘alaihi sholatu wasallam. Lagi pula keadaan mayoritas kaum muslimin indonesia sekarang masih jauh dari ‘ilmu agama yg benar, terkhusus ‘ilmu ttg tauhid. Dan alhamdulillah, pemerintah RI tdk melarang kegiatan da’wah tauhid. Bahkan di sebagian daerah, pemerintah ikut andil dlm pelaksanaan da’wah tauhid ini, spt di nganjuk, gresik dan daerah lainya-walhamdulillah-. Sehingga ahlut tauhid -dg karunia Alloh- masih dpt menyebarkan al haq dg leluasa. Kita hanya di anjurkan menilai seseorang b’dasarkn lahiriahnya saja, adapun hatinya kita serahkn kpd Alloh ta’ala. Dan selama ini, presiden negara ini scr lahir masih menunjukkan keislamannya. Washallallahu ‘ala rosulillah wa ‘ala aalihi washohbihi wsallam

    Suka

Tinggalkan komentar